Kamis, 17 April 2014

Dampak IPTEK terhadap Kebudayaan



ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR

Manusia, Sains dan Teknologi
“Dampak Iptek Terhadap Kebudayaan”

 

Oleh :
PUTRI RAHAYU SEPTIKA DEWI
125080300111031/ A01



Pembimbing   : Dr. Uun Yanuhar, SPi., M.Si.

TEKNOLOGI HASIL PERIKANAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2013

KATA PENGANTAR


            Puji dan syukur
saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Ilmu Sosial Budaya Dasar ini dengan judul “Dampak Iptek terhadap Kebudayaan” ini tepat pada waktunya.
            Dalam menyusun makalah ilmiah ini, saya banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
1.      Bu Uun Yanuhar, SPi., M.Si selaku dosen pembimbing ilmu sosial budaya dasar
2.      Orang tua yang memberikan dukungan secara moril dan materil
3.      Teman-teman S1 Perikanan dan Ilmu Kelautan A01 sebagai tempat untuk berdiskusi dan bertukar pikiran.
            Saya menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih jauh dari sempurna, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Saya  berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi saya khususnya dan bagi pembaca.                                                                                             




           
                                                                                                Malang, 26 Juni 2013

                                                                                                            Penyusun







Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Dewasa ini teknologi telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru “membelenggu” perilaku dan gaya hidup kita manusia. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena ditopang pula oleh system-sistem sosial yang kuat, dan dalam kecepatan yang makin tinggi, teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia. Masyarakat dari kelas bawah kemampuan teknologinya cenderung tergantung dan hanya mampu bereaksi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kecanggihan teknologi.
Sudah kita ketahui  bahwa sebenarnya teknologi sudah ada sejak dulu, karena manusia sudah menemukan (membuat) serta menggunakannya. Manusia mulai menggunakan teknologi karena ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan sebagainya. Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia. Namun, sekalipun teknologi mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti teknologi sinonim dengan kebenaran. Sebab IPTEK hanya mampu menampilkan kenyataan .
Dalam penerapannya,ilmu pengetahuan secara otomatis menghasilkan apa yang disebut teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dua hal yang tidak dapat dipisahkan, maka kita pun mengenal istilah IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan Teknologi). Ilmu pengetahuan bersifat teoritis dan tidak berbentuk sedangkan teknologi bersifat praktis dan berbentuk. Pada hakikatnya, ilmu pengetahuan dipelajari untuk mengembangkan dan memperkokoh eksistensi manusia di bumi. Teknologi diciptakan untuk meringankan dan membebaskan manusia dari kesulitan-kesulitan hidupnya yang sarat dengan keterbatasan. Apa yang tadinya dikerjakan oleh tangan manusia telah digantikan oleh mesin sehingga lebih efektif dan efisien.
Pengaruh sosial budaya dalam masyarakat memberikan peranan penting dalam pembangunan dan lingkungan. Perkembangan sosial budaya dalam masyarakat merupakan suatu tanda bahwa masyarakat dalam suatu daerah tersebut telah mengalami suatu perubahan dalam proses berfikir. Perubahan sosial dan budaya bisa memberikan dampak positif maupun negatif.
Kebudayaan Indonesia walau beraneragaman, namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi oleh kebudayan besar lainya seperti kebudayaan TiongHoa, kebudayaan India dan kebudayaan Arab. Kebudayaan india masuk dari penyebaran agama Hindu dan Budha di Nusantara jauh sebelum Indonesia terbentuk. Dari waktu ke waktu budaya barat semakin marak dan diserap dengan mudah oleh masyarakat kita. Tidak peduli budaya itu merusak ataukah tidak, namun nampaknya masyarakat kita lebih suka menghadapi budaya-budaya luar itu dari pada melestarikan budaya tanah airnya sendiri.
Hal ini harus bisa disikapi dengan seksama karena bila kebiasaan ini terus berlangsung tanpa proses penyaringan dan pengontrolan, maka dapat dipastikan bahwa budaya Indonesia akan hilang lenyap tinggal nama. Permasalahan ini timbul bukan karena factor luar, namun timbul dari diri pribadi masing-masing warga masyarakat yang seakan malu dan menganggap kuno kebudayaanya sendiri. Beberapa contoh buadaya asing yang sangat negative namun telah marak di Indonesia yaitu : free sex, pengkonsumsian narkoba, dan abortus. Free sex ini bukan hanya dilakukan oleh orang dewasa saja, namun dari golongan remajalah yang sekarang ini marak diberitakana misalnya saja kasus Intenas. Pengkonsumsian narkoba dilakukan orang baratSelain dibenci Tuhan, kegiatan ini dapat mencelakai pihak wanita itu sendiri. Namun , selain punya sisi negative budaya barat juga mempunyai pengaruh positif pada budaya Indonesia, misalnya dalam bidang IPTEK, pembangunan, dsb, yang tentunya kesemuanya itu tidak terlepas dari pengawasan pancasila sebagai paradigm kehidupan di Indonesia.

1.2         RUMUSAN MASALAH

Dari latar belakang di atas, maka diambil rumusan masalah:
1.2.1        Apakah definisi IPTEK?
1.2.2        Apakah pengertian kebudayaan?
1.2.3        Bagaimanakah dampak perkembangan IPTEK?
1.2.4        Upaya apa saja yang dapat dilakukan untuk mencegah dampak negatif IPTEK terhadap kebudayaan bangsa?

1.3         TUJUAN

Adapun tujuan utama dari makalah ini adalah semata-mata untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar (ISBD) Akan tetapi tujuan lain dari pembuatan makalah ini :
1.3.1        Untuk mengetahui definisi IPTEK
1.3.2        Untuk mengetahui pengertian kebudayaan
1.3.3        Untuk mengetahui dampak perkembangan IPTEK
1.3.4        Untuk mengetahui upaya yang dapat dilakukan untuk mencegah dampak negatif IPTEK terhadap kebudayaan bangsa.

BAB II

PEMBAHASAN


2.1         DEFINISI IPTEK

Iptek adalah singkatan dari ilmu pengetahuan dan teknologi. Pengetahuan (knowledge) adalah segala sesuatu uang diketahui manusia melalui tangkapan panca indra, intuisi dan firasat. Pada umumnya, pengetahuan memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas suatu pola. Manakala informasi dan data sekedar berkemampuan untuk menginformasikan atau bahkan menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan untuk mengarahkan tindakan. Ini lah yang disebut potensi untuk menindaki.
Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi. Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali. Misalnya, seseorang yang sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan pengetahuan tentang manajemen organisasi.
Selain pengetahuan empiris, ada pula pengetahuan yang didapatkan melalui akal budi yang kemudian dikenal sebagai rasionalisme. Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori; tidak menekankan pada pengalaman. Misalnya pengetahuan tentang matematika. Dalam matematika, hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan melalui pengalaman atau pengamatan empiris, melainkan melalui sebuah pemikiran logis akal budi.
Ilmu  adalah pengetahuan yang sudah diklarifikasi, diorganisasi, disistemasi, dan diinterpretasi sehingga menghasilkan kebenaran objektif, sudah diuji kebenarannya dan dapat diuji ulang secara ilmiah. Kata ilmu itu merupakan kata serapan yang berasal dari bahasa arab”ilm”  yang berarti memahami, mengerti atau mengetahui. Ilmu merupakan kegiatan berfikir untukk mendapatkan pengetahuan yang benar, atau secara lebih sederhana, ilmu bertujuan untuk mendapatkan kebenaran.
Ilmu pengetahuan (sciece) adalah ilmu yang dapat diuji kebenarannya dan dikembangkan secara bersistem dengan kaidah-kaidah tertentu berdasarkan kenyataan semata, sehingga pengetahuan yang dipedomani tersebut boleh dipercayai. Tidak semua ilmu dapat dikatagorikan sebagai sains.  Sains dapat diartikan sebagai cabang ilmu yang mengkaji sekumpulan pernyataan atau fakta-fakta dengan cara yang sistematik dan serasi dengan hukum-hukum umum melandasi peradaban dunia modern. Sains sagat penting untuk kemajuan teknologi
Sains berasal dari bahasa latin yaitu scientia yang berarti pengetahuan. Berdasarkan kamus definisi sains adalah pengtahuan yang diperoleh melalu pembelajaran dan pembuktian atau pengetahuan yang diperoleh melalui pembelajaran dan pembuktian atau pengetahuan yang melingkupi suatu kebenaran umum dari hukum-hukum alam yang terjadi, misalnya didapatkan dan dibuktikan melalui metode ilmiah. Sains dalam hal ini merujuk pada sebuah sistem untuk mendapatkan pengetahuan yang menggunakan pengamatan dan eksperimen untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena-fenmena yang terjadi di alam.
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Teknologi adalah produk ilmu pengetahuan. Menurut Walter Buckingham yang dimaksud dengan teknologi adalah
“ilmu pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni industry serta karenanya mencakup alat-alat yang memungkinkan terlaksananya efisiensi tenaga kerja menurut keragaman kemampuan”.
Istilah teknolog iberasal dari kata techne  dan logia. Techne berasal dari bahasa yunani kuno yang berarti seni kerajinan. Dari kata techne lahirlah kata technikos yang berate seseorang yang memiliki keterampilan tertentu. Menurut George Kneller berdasarkan asal kata teknologi tersebut diartikan sebagai :“usaha untuk mengubah dunia daripada untuk memahaminya”. Oleh karena itu, Kneller menganggap teknologi sebagai suatu usaha yang berkembang secara historis untuk membuat mesin-mesin dan alat-alat lain, merencanakan teknik-teknik dan proses-proses, mengubah dan menciptakan bahan-bahan, dan mengorganisasikan kegiatan manusia, untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia.

2.2         PENGERTIAN KEBUDAYAAN

Budaya adalah suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa, perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya, merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas. Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa definisi kebudayaan menurut beberapa ahli:
·           ANDREAS EPPINK
Kebudayaan mengandung keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sasial, ilmu pengetahuan serta keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain.
·           EDWARD BURNETT TYLOR
Kebudayaan merupakan keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan, kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
·           SELO SOEMARDJAN & SOELAIMAN SOEMARDI
Kebudayaan adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Kebudayaan Indonesia dapat didefinisikan sebagai seluruh kebudayaan Indonesia yang telah ada sebelum terbentuknya negara Indonesia pada tahun 1945. Seluruh kebudayaan tempat yang berasal daripada kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam suku-suku. Kebudayaan tersebut telah mengikat dan mempersatukan setiap kelompok suku bangsa Indonesia. Budaya kelompok akan tercermin dalam sikap atau kepribadian kelompok itu. Hal ini dapat dilihat saat kebudayaan kelompok pertama kali membentuk kita sebagai manusia yang menganut dan menghargai nilai-nilai bersama. Dengan demikian kelompok suku bangsa akan tumbuh menjadi manusia berbudaya dengan “kondisioning” terhadap nilai-nilai masyarakat sekitar, melalui orang tua dan keluarga.
Kebudayaan Indonesia ialah kebudayaan yang berdasarkan Pancasila, Ada dua hal yang dikandung dalam pancasila, yaitu pluralism dan teosentrisme. Demokrasi terletak dalam partisipasi seluruh warga Negara dalam kebudayaan. Kita telaha mengetahui bahwa kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan yang berdasarkan pancasila. Itu berarti pancasila berkaitan erat dengan kebudayaan Indonesia. Kebudayaan juga dapat diartikan sebagai nilai atau symbol. Kita gambarkan sebagai suatu perusahaan. Begitu juga Indonesia sebagai bangsa dan Negara. Kebudayaan itulah yang member cirri khas ke Indonesia. Hasil perkembangan kebudayaan pancasila yang paling spektakuler adalah bahasa Indonesia, karena melalui bahasa Indonesia, koneksi social antarentnis dan kebudayaan dapat terjalin dengan sangat baik

2.3         DAMPAK IPTEK

Lepas dari penilaian sejauh mana budaya baru itu tampil sebagai budaya-sandingan (sub-culture) atau budaya-tandingan (counter-culture) dalam hubungannya dengan budaya asli sesuatu masyarakat, kehadiran budaya baru itu sedikit banyak niscaya akan berpengaruh terhadap konformisme perilaku yang telah membudaya dan cukup mantap dalam masyarakat tertentu. Konformisme perilaku erat kaitannya dengan persepsi nilai kebudayaan dan norma kemasyarakatan sebagai acuan yang cukup menyeragamkan perilaku warga masyarakat yang bersangkutan. Maka kehadiran suatu budaya baru mudah menimbulkan gejala heteronomi yang mungkin menjadi sebab timbulnya kekaburan atau kegoyahan sumber konformisme perilaku termaksud.
Dalam masyarakat dengan teknologi maju cukup banyak contoh yang menunjukkan betapa heteronomi bisa mengakibatkan munculnya berbagai perwujudan perilaku menyimpang bahkan bersifat ekstrem yang bisa berakibat pertentangan antar-lapisan dan antar-golongan dalam masyarakat. Beberapa perilaku menyimpang itu bisa berwujud pelarian untuk menghindar dari pengaruh budaya baru, mungkin berupa pencemoohan sambil memperkenalkan sumber nilai lain sebagai alternative (misalnya mistik, metafisika). Kalau benar bahwa sejalan dengan dominasi apalagi glorifikasi teknologi cenderung muncul budaya baru, maka bidang yang sangat penting pengaruhnya dalam hubungan ini ialah peran teknologi transportasi serta komunikasi dan informasi. Melalui bidang-bidang ini meningkatlah pertemuan antar-budaya secara kuantitatif dan kualitatif, dan sejalan dengan itu semakin melaju pula berlangsungnya berbagai proses pembudayaan yang berskala mondial. Pertemuan antar-budaya tersebut seharusnya menjadi kesempatan saling-pengayaan wawasan pihak-pihak yang saling bertemu. Namun proses tersebut dalam kenyataannya dewasa ini lebih berlangsung sebagai arus satu arah, yaitu berlangsung sebagai banjir informasi dari pusat informasi global dengan dukungan teknologi canggih yang bebas melampias ke kawasan dengan penguasaan teknologi yang relatif tertinggal. Pencanangan berlakunya Decade of Cultural Development oleh PBB mulai tahun 1988 untuk memperkukuh ketahanan budaya bangsa-bangsa dalam saling pertemuannya, ternyata tidak banyak artinya guna mencegah terjadinya arus pengaruh sepihak akibat terpaan proses pembudayaan yang berasal dari pusat-pusat global. Maka pada analisis ini akhirnya kita perlu membuat antisipasi tentang kemungkinan terjangkitnya gejala alienasi budaya disertai distorsi nilai-nilainya.

2.3.1   Dampak Positif

Dampak Positif IPTEK umumnya:
·           Semakin berkembangnya daya pikir individu dalam suatu bidang.
· Peningkatan kecepatan, ketepatan, dan kemudahan yang memberikan efisiensi waktu, tenaga dan biaya.
Dari kedua hal di atas, pengaruh dalam pembentukan kebudayaan akan dengan sendirinya muncul di dalam lingkungan masyarakat sebagai masyarakat modern.
Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis melalui control komputer, Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu dan aktifitas manusia. Ringkas kata kemajuan IPTEK yang telah kita capai sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Berikut pengaruh baik dari perkembangan IPTEK lainnya adalah:
· Kemajuan di bidang komunikasi dan transportasi.
· Meningkatnya perekonomian masyarakat dalam suatu negara.
· Meluasnya pasar untuk produk dalam negeri.
· Dapat memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
· Menyediakan dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.

2.3.2   Dampak Negatif

Kalaupun teknologi mampu mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti teknologi sinonim dengan kebenaran. Sebab IPTEK hanya mampu menampilkan kenyataan . Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif. Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja IPTEK tidak mengenal moral kemanusiaan, oleh karena IPTEK tidak pernah bisa menjadi standar kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah manusia.
Pengaruh buruk dari perkembangan IPTEK antara lain: Gaya hidup bebas, narkoba, dan kekerasan menjadi mudah masuk dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Masyarakat cenderung mementingkan diri sendiri. Karena banyaknya barang yang dijual, maka masyarakat menjadi konsumtif.
Dampak negatif perkembangan IPTEK diantaranya:
· Dampak negatifnya seperti penyalahgunaan media teknologi sebagai sarana pencarian hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan. hal itu dapat membentuk kebudayaan yang rendah akan moral dan sumber daya manusia yang bobrok tak berkualitas sedikitpun.
· Terbukanya pasar bebas memungkinkan produk luar negeri masuk dengan mudahnya
· Hilangnya rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
· Teknologi informasi mempunyai daya tari tersendiri yang bisa membuat manusia lupa akan dirinya sendiri. Seperti lewat game, jejaring sosial dan pornografi.

2.4         UPAYA MENCEGAH DAMPAK NEGATIF IPTEK

Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat mempengaruhi nilai-nilai yang telah tumbuh di masyarakat dalam suatu bangsa, dan sangat tergantung dari sikap masyarakat itu sendiri. Masyarakat harus selektif dan bersikap kritis terhadap perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang berkembang sangat pesat, sehingga semua manfaat positif yang terkandung di dalam Teknologi Informasi dan Komunikasi mampu dimanifestasikan agar mampu membantu dan mempermudah kehidupan masyarakat, dan semua pengaruh negative dari Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat lebih diminimalkan, bahkan dihilangkan.
Untuk menangkal pengaruh negatif diperlukan kualitas ketahanan rohaniah mental yang tinggi, yakni budi pekerti luhur dan tingkat keimanan dan ketakwaan yang tinggi dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa. Salah satu Fungsi Pancasila dalam kehiduppan masyarakat, berbangsa dan bernegara, yaitu pandangan hidup bangsa Indonesia. Pandangan hidup ialah kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki dan diyakini kebaikan dan kebenaranyadan karenanya menimbulkan tekad untuk mewujudkanya dalam bentuk sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari.Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa merupakan sumber norma moral atau cita-cita moral bagi bangsa Indonesia. Ini berarti setiap kegiatan bangsa Indonesia ini harus didasarkan pada nilai Pancasila serta tidak boleh bertentangan dengan nilai moral agama.
Perkembangan komunikasi akan memudahkan hubungan antar bangsa-bangsa didunia dalam intnsitas yang cukup tinggi. Hal ini akan menyebabkan terjadinya proses akulturasi dan pengaruh-mempengaruhi antara nilai-nilai dan kebudayaan antar bangsa tersebut. Suatu bangsa akan memperoleh keuntungan ataupun kerugian. Untuk itu, kita dituntut dapat menyaring dan memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Yang baik diambil dan yang buruk dihindari. Adapun hal-hal naif/negatif/buruk yang harus dihindari antara lain sebagai berikut :
    Sifat egois, yaitu suatu sifat yang hanya mementingkan dirinya sendiri.
    Materialisme, adalah pandangan yang mengutamakan materi (harta benda). Dengan kata lain suatu sikap yang menganggap materi merupakan segala-galanya. Sifat ini akan mendorong berkembangnya mental serakah dan kesewenang-wenangan terhadap sesama manusia, dan lingkungan alam.
    Sekuralisme, adalah paham yang mengajarkan bahwa moralitas tidak perlu didasarkan pada ajaran agama.
    Chauvinisme, adalah paham yang mengagungkan bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain.
    Ekstremisme, adalah paham atau pandangan yang melampai batas kebiasaan norma-norma yang ada dan berlaku disuatu tempat pada saat itu.
    Konsumtif, yaitu sifat seseorang yang suka membelanjakan uangnya untuk barabg-barang yang tidak dapat menghasilkan atau habis sekali pakai sehingga akan boros dan merugikan.
    Glamoristik, yaitu suatu sikap atau gaya hidup seseorang yang lebih suka menonjolkan kemewahan gemerlapnya dunia.

BAB III

PENUTUP


3.1         KESIMPULAN

Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Teknologi yang sebenarnya merupakan alat bentu/ekstensi kemampuan diri manusia. Setiap inovasi diciptakan untuk memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan, serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tidak bisa menipu diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi juga mendatangkan berbagai efek negatif.
Pengaruh IPTEK pada pembentukan kebudayaan tergantung dari kemampuan individu dalam menilai dampak yang di timbulkan pada dirinya sendiri maupun dalam masyarakat. Jika seseorang dapat mempelajari ilmu pengetahuan dan teknologi dengan sebaik-baiknya, maka kebudayaan yang terbentuk juga akan menjadi kebudayaan yang maju dan berdasarkan aturan dan moral yang ada.

3.2         SARAN

Kita harus melakukan upaya-upaya penangkalan terhadap pengaruh negatif budaya asing yang dapat merusak nilai-nilai budaya bangsa Indonesia, sebagai akibat dari kemajuan iptek. Untuk itu kita harus mengembangkan dan meningkatkan nilai-nilai dan sikap arif bijaksana yang mencakup kecerdasan dalam mengambil hal-hal yang bermanfaat, peka terhadap pengaruh buruk, teliti dan penuh perhitungan dalam mengadopsi budaya asing, tidak mudah terpengaruh, berwawasan global, dan bertanggung jawab.

DAFTAR PUSTAKA


Artanti, Fitria Dwi. 2012. Kemajuan Teknologi dalam bidang Komputer didalam Kerawanan Budaya. Yogyakarta. STMIK AMIKOM.
Baihaqi, Taufan Iqbal. 2011. Menyikapi Dampak Global dalam Sila Ketiga. Yogyakarta. STIMIK AMIKOM
Herimanto dan Winarno. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta. Bumi Aksara.
Novianto, Bima. 2011. Pengaruh Kebudayaan Indonesia. Yogyakarta. STIMIK AMIKOM.
Premono, Aliva Yuliana. 2012. Pengaruh Globalisasi Terhadap Kesatuan dan Persatuan Bangsa. Yogyakarta. STMIK AMIKOM.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar