ILMU SOSIAL BUDAYA DASAR
Manusia, Sains dan Teknologi
“Dampak Iptek Terhadap Kebudayaan”
Oleh :
PUTRI RAHAYU SEPTIKA DEWI
125080300111031/ A01
Pembimbing : Dr. Uun
Yanuhar, SPi., M.Si.
TEKNOLOGI
HASIL PERIKANAN
FAKULTAS
PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS
BRAWIJAYA
MALANG
2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah Ilmu Sosial Budaya Dasar ini dengan judul “Dampak Iptek terhadap Kebudayaan” ini tepat pada waktunya.
Dalam menyusun makalah ilmiah ini, saya
banyak memperoleh bantuan serta bimbingan dari berbagai pihak. Oleh karena itu,
saya ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada
1. Bu Uun
Yanuhar, SPi., M.Si selaku dosen pembimbing
ilmu sosial budaya dasar
2. Orang tua yang memberikan
dukungan secara moril dan materil
3. Teman-teman S1 Perikanan
dan Ilmu Kelautan A01 sebagai tempat untuk berdiskusi dan bertukar pikiran.
Saya menyadari bahwa dalam menyusun makalah ini masih
jauh dari sempurna, untuk itu saya sangat mengharapkan kritik dan saran yang
sifatnya membangun guna sempurnanya makalah ini. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat
bagi saya khususnya dan bagi pembaca.
Malang,
26 Juni 2013
Penyusun
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang
diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Dewasa ini teknologi
telah menjadi sebuah kekuatan otonom yang justru “membelenggu” perilaku dan
gaya hidup kita manusia. Dengan daya pengaruhnya yang sangat besar, karena
ditopang pula oleh system-sistem sosial yang kuat, dan dalam kecepatan yang
makin tinggi, teknologi telah menjadi pengarah hidup manusia. Masyarakat dari
kelas bawah kemampuan teknologinya cenderung tergantung dan hanya mampu
bereaksi terhadap dampak yang ditimbulkan oleh kecanggihan teknologi.
Sudah kita ketahui bahwa
sebenarnya teknologi sudah ada sejak dulu, karena manusia sudah menemukan
(membuat) serta menggunakannya. Manusia mulai menggunakan teknologi karena
ingin keluar dari masalah, ingin hidup lebih baik, lebih aman dan sebagainya.
Jenis-jenis pekerjaan yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup
besar, kini relatif sudah bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis,
Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah
sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu
dan aktifitas manusia. Namun, sekalipun teknologi mampu mengungkap semua tabir
rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti teknologi sinonim dengan kebenaran.
Sebab IPTEK hanya mampu menampilkan kenyataan .
Dalam
penerapannya,ilmu pengetahuan secara otomatis menghasilkan apa yang disebut
teknologi. Ilmu pengetahuan dan teknologi adalah dua hal yang tidak dapat
dipisahkan, maka kita pun mengenal istilah IPTEK (Ilmu Pengetahuan dan
Teknologi). Ilmu pengetahuan bersifat teoritis dan tidak berbentuk sedangkan
teknologi bersifat praktis dan berbentuk. Pada hakikatnya, ilmu pengetahuan
dipelajari untuk mengembangkan dan memperkokoh eksistensi manusia di bumi.
Teknologi diciptakan untuk meringankan dan membebaskan manusia dari
kesulitan-kesulitan hidupnya yang sarat dengan keterbatasan. Apa yang tadinya
dikerjakan oleh tangan manusia telah digantikan oleh mesin sehingga lebih
efektif dan efisien.
Pengaruh
sosial budaya dalam masyarakat memberikan peranan penting dalam pembangunan dan
lingkungan. Perkembangan sosial budaya dalam masyarakat merupakan suatu tanda
bahwa masyarakat dalam suatu daerah tersebut telah mengalami suatu perubahan
dalam proses berfikir. Perubahan sosial dan budaya bisa memberikan dampak
positif maupun negatif.
Kebudayaan
Indonesia walau beraneragaman, namun pada dasarnya terbentuk dan dipengaruhi
oleh kebudayan besar lainya seperti kebudayaan TiongHoa, kebudayaan India dan
kebudayaan Arab. Kebudayaan india masuk dari penyebaran agama Hindu dan Budha
di Nusantara jauh sebelum Indonesia terbentuk. Dari waktu ke waktu budaya barat
semakin marak dan diserap dengan mudah oleh masyarakat kita. Tidak peduli
budaya itu merusak ataukah tidak, namun nampaknya masyarakat kita lebih suka
menghadapi budaya-budaya luar itu dari pada melestarikan budaya tanah airnya
sendiri.
Hal
ini harus bisa disikapi dengan seksama karena bila kebiasaan ini terus
berlangsung tanpa proses penyaringan dan pengontrolan, maka dapat dipastikan
bahwa budaya Indonesia akan hilang lenyap tinggal nama. Permasalahan ini timbul
bukan karena factor luar, namun timbul dari diri pribadi masing-masing warga
masyarakat yang seakan malu dan menganggap kuno kebudayaanya sendiri. Beberapa
contoh buadaya asing yang sangat negative namun telah marak di Indonesia yaitu
: free sex, pengkonsumsian narkoba, dan abortus. Free sex ini bukan hanya
dilakukan oleh orang dewasa saja, namun dari golongan remajalah yang sekarang
ini marak diberitakana misalnya saja kasus Intenas. Pengkonsumsian narkoba
dilakukan orang baratSelain dibenci Tuhan, kegiatan ini dapat mencelakai pihak
wanita itu sendiri. Namun , selain punya sisi negative budaya barat juga
mempunyai pengaruh positif pada budaya Indonesia, misalnya dalam bidang IPTEK,
pembangunan, dsb, yang tentunya kesemuanya itu tidak terlepas dari pengawasan
pancasila sebagai paradigm kehidupan di Indonesia.
1.2 RUMUSAN MASALAH
Dari
latar belakang di atas, maka diambil rumusan masalah:
1.2.1
Apakah definisi IPTEK?
1.2.2
Apakah pengertian kebudayaan?
1.2.3
Bagaimanakah dampak perkembangan IPTEK?
1.2.4
Upaya apa saja yang
dapat dilakukan untuk mencegah dampak negatif IPTEK terhadap kebudayaan bangsa?
1.3 TUJUAN
Adapun tujuan
utama dari makalah ini adalah semata-mata untuk memenuhi tugas mata kuliah Ilmu
Sosial Budaya Dasar (ISBD) Akan tetapi tujuan lain dari pembuatan makalah ini :
1.3.1
Untuk mengetahui
definisi IPTEK
1.3.2
Untuk mengetahui
pengertian kebudayaan
1.3.3
Untuk mengetahui dampak
perkembangan IPTEK
1.3.4
Untuk mengetahui upaya
yang dapat dilakukan untuk mencegah dampak negatif IPTEK terhadap kebudayaan
bangsa.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 DEFINISI IPTEK
Iptek adalah singkatan dari ilmu pengetahuan dan
teknologi. Pengetahuan (knowledge) adalah segala sesuatu uang diketahui manusia
melalui tangkapan panca indra, intuisi dan firasat. Pada umumnya, pengetahuan
memiliki kemampuan prediktif terhadap sesuatu sebagai hasil pengenalan atas
suatu pola. Manakala informasi dan data sekedar berkemampuan untuk menginformasikan
atau bahkan menimbulkan kebingungan, maka pengetahuan berkemampuan untuk
mengarahkan tindakan. Ini lah yang disebut potensi untuk menindaki.
Dalam pengertian lain, pengetahuan adalah berbagai
gejala yang ditemui dan diperoleh manusia melalui pengamatan inderawi.
Pengetahuan muncul ketika seseorang menggunakan indera atau akal budinya untuk
mengenali benda atau kejadian tertentu yang belum pernah dilihat atau dirasakan
sebelumnya. Misalnya ketika seseorang mencicipi masakan yang baru dikenalnya, ia
akan mendapatkan pengetahuan tentang bentuk, rasa, dan aroma masakan tersebut.
Pengetahuan yang lebih menekankan pengamatan dan
pengalaman inderawi dikenal sebagai pengetahuan empiris atau pengetahuan
aposteriori. Pengetahuan ini bisa didapatkan dengan melakukan pengamatan dan
observasi yang dilakukan secara empiris dan rasional. Pengetahuan empiris
tersebut juga dapat berkembang menjadi pengetahuan deskriptif bila seseorang
dapat melukiskan dan menggambarkan segala ciri, sifat, dan gejala yang ada pada
objek empiris tersebut. Pengetahuan empiris juga bisa didapatkan melalui
pengalaman pribadi manusia yang terjadi berulangkali. Misalnya, seseorang yang
sering dipilih untuk memimpin organisasi dengan sendirinya akan mendapatkan
pengetahuan tentang manajemen organisasi.
Selain pengetahuan empiris, ada pula pengetahuan
yang didapatkan melalui akal budi yang kemudian dikenal sebagai rasionalisme.
Rasionalisme lebih menekankan pengetahuan yang bersifat apriori; tidak
menekankan pada pengalaman. Misalnya pengetahuan tentang matematika. Dalam
matematika, hasil 1 + 1 = 2 bukan didapatkan melalui pengalaman atau pengamatan
empiris, melainkan melalui sebuah pemikiran logis akal budi.
Ilmu adalah
pengetahuan yang sudah diklarifikasi, diorganisasi, disistemasi, dan diinterpretasi
sehingga menghasilkan kebenaran objektif, sudah diuji kebenarannya dan dapat
diuji ulang secara ilmiah. Kata ilmu itu merupakan kata serapan yang berasal
dari bahasa arab”ilm” yang berarti
memahami, mengerti atau mengetahui. Ilmu merupakan kegiatan berfikir untukk
mendapatkan pengetahuan yang benar, atau secara lebih sederhana, ilmu bertujuan
untuk mendapatkan kebenaran.
Ilmu pengetahuan (sciece) adalah ilmu yang dapat
diuji kebenarannya dan dikembangkan secara bersistem dengan kaidah-kaidah tertentu
berdasarkan kenyataan semata, sehingga pengetahuan yang dipedomani tersebut
boleh dipercayai. Tidak semua ilmu dapat dikatagorikan sebagai sains. Sains dapat diartikan sebagai cabang ilmu
yang mengkaji sekumpulan pernyataan atau fakta-fakta dengan cara yang
sistematik dan serasi dengan hukum-hukum umum melandasi peradaban dunia modern.
Sains sagat penting untuk kemajuan teknologi
Sains berasal dari bahasa latin yaitu scientia yang
berarti pengetahuan. Berdasarkan kamus definisi sains adalah pengtahuan yang
diperoleh melalu pembelajaran dan pembuktian atau pengetahuan yang diperoleh
melalui pembelajaran dan pembuktian atau pengetahuan yang melingkupi suatu
kebenaran umum dari hukum-hukum alam yang terjadi, misalnya didapatkan dan
dibuktikan melalui metode ilmiah. Sains dalam hal ini merujuk pada sebuah
sistem untuk mendapatkan pengetahuan yang menggunakan pengamatan dan eksperimen
untuk menggambarkan dan menjelaskan fenomena-fenmena yang terjadi di alam.
Teknologi adalah keseluruhan sarana untuk menyediakan
barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia.
Teknologi adalah produk ilmu pengetahuan. Menurut Walter Buckingham yang
dimaksud dengan teknologi adalah
“ilmu pengetahuan yang diterapkan ke dalam seni
industry serta karenanya mencakup alat-alat yang memungkinkan terlaksananya
efisiensi tenaga kerja menurut keragaman kemampuan”.
Istilah teknolog iberasal dari kata techne dan logia. Techne berasal dari bahasa yunani
kuno yang berarti seni kerajinan. Dari kata techne lahirlah kata technikos yang
berate seseorang yang memiliki keterampilan tertentu. Menurut George Kneller
berdasarkan asal kata teknologi tersebut diartikan sebagai :“usaha untuk
mengubah dunia daripada untuk memahaminya”. Oleh karena itu, Kneller menganggap
teknologi sebagai suatu usaha yang berkembang secara historis untuk membuat
mesin-mesin dan alat-alat lain, merencanakan teknik-teknik dan proses-proses,
mengubah dan menciptakan bahan-bahan, dan mengorganisasikan kegiatan manusia,
untuk pemenuhan kebutuhan hidup manusia.
2.2 PENGERTIAN KEBUDAYAAN
Budaya adalah
suatu cara hidup yang berkembang dan dimiliki bersama oleh sebuah kelompok
orang dan diwariskan dari generasi ke generasi. Budaya terbentuk dari banyak
unsur yang rumit, termasuk sistem agama dan politik, adat istiadat, bahasa,
perkakas, pakaian, bangunan, dan karya seni. Bahasa, sebagaimana juga budaya,
merupakan bagian tak terpisahkan dari diri manusia sehingga banyak orang
cenderung menganggapnya diwariskan secara genetis. Ketika seseorang berusaha
berkomunikasi dengan orang-orang yang berbeda budaya dan menyesuaikan
perbedaan-perbedaannya, membuktikan bahwa budaya itu dipelajari. Budaya adalah
suatu pola hidup menyeluruh. budaya bersifat kompleks, abstrak, dan luas.
Banyak aspek budaya turut menentukan perilaku komunikatif. Unsur-unsur
sosio-budaya ini tersebar dan meliputi banyak kegiatan sosial manusia.
Beberapa definisi kebudayaan menurut beberapa ahli:
·
ANDREAS
EPPINK
Kebudayaan mengandung
keseluruhan pengertian nilai sosial, norma sasial, ilmu pengetahuan serta
keseluruhan struktur-struktur sosial, religius, dan lain-lain.
·
EDWARD
BURNETT TYLOR
Kebudayaan merupakan
keseluruhan yang kompleks, yang didalamnya terkandung pengetahuan, kepercayaan,
kesenian, moral, hukum, adat istiadat, dan kemampuan-kemampuan lain yang
didapat seseorang sebagai anggota masyarakat.
·
SELO
SOEMARDJAN & SOELAIMAN SOEMARDI
Kebudayaan
adalah sarana hasil karya, rasa, dan cipta masyarakat.
Kebudayaan
Indonesia dapat didefinisikan sebagai seluruh kebudayaan Indonesia yang telah
ada sebelum terbentuknya negara Indonesia pada tahun 1945. Seluruh kebudayaan tempat
yang berasal daripada kebudayaan Indonesia yang beraneka ragam suku-suku. Kebudayaan
tersebut telah mengikat dan mempersatukan setiap kelompok suku bangsa Indonesia.
Budaya kelompok akan tercermin dalam sikap atau kepribadian kelompok itu. Hal ini
dapat dilihat saat kebudayaan kelompok pertama kali membentuk kita sebagai
manusia yang menganut dan menghargai nilai-nilai bersama. Dengan demikian
kelompok suku bangsa akan tumbuh menjadi manusia berbudaya dengan “kondisioning”
terhadap nilai-nilai masyarakat sekitar, melalui orang tua dan keluarga.
Kebudayaan
Indonesia ialah kebudayaan yang berdasarkan Pancasila, Ada dua hal yang
dikandung dalam pancasila, yaitu pluralism dan teosentrisme. Demokrasi terletak
dalam partisipasi seluruh warga Negara dalam kebudayaan. Kita telaha mengetahui
bahwa kebudayaan Indonesia adalah kebudayaan yang berdasarkan pancasila. Itu
berarti pancasila berkaitan erat dengan kebudayaan Indonesia. Kebudayaan juga
dapat diartikan sebagai nilai atau symbol. Kita gambarkan sebagai suatu
perusahaan. Begitu juga Indonesia sebagai bangsa dan Negara. Kebudayaan itulah
yang member cirri khas ke Indonesia. Hasil perkembangan kebudayaan pancasila
yang paling spektakuler adalah bahasa Indonesia, karena melalui bahasa
Indonesia, koneksi social antarentnis dan kebudayaan dapat terjalin dengan
sangat baik
2.3 DAMPAK IPTEK
Lepas dari
penilaian sejauh mana budaya baru itu tampil sebagai budaya-sandingan
(sub-culture) atau budaya-tandingan (counter-culture) dalam hubungannya dengan
budaya asli sesuatu masyarakat, kehadiran budaya baru itu sedikit banyak
niscaya akan berpengaruh terhadap konformisme perilaku yang telah membudaya dan
cukup mantap dalam masyarakat tertentu. Konformisme perilaku erat kaitannya
dengan persepsi nilai kebudayaan dan norma kemasyarakatan sebagai acuan yang
cukup menyeragamkan perilaku warga masyarakat yang bersangkutan. Maka kehadiran
suatu budaya baru mudah menimbulkan gejala heteronomi yang mungkin menjadi sebab
timbulnya kekaburan atau kegoyahan sumber konformisme perilaku termaksud.
Dalam
masyarakat dengan teknologi maju cukup banyak contoh yang menunjukkan betapa
heteronomi bisa mengakibatkan munculnya berbagai perwujudan perilaku menyimpang
bahkan bersifat ekstrem yang bisa berakibat pertentangan antar-lapisan dan
antar-golongan dalam masyarakat. Beberapa perilaku menyimpang itu bisa berwujud
pelarian untuk menghindar dari pengaruh budaya baru, mungkin berupa pencemoohan
sambil memperkenalkan sumber nilai lain sebagai alternative (misalnya mistik,
metafisika). Kalau benar bahwa sejalan dengan dominasi apalagi glorifikasi
teknologi cenderung muncul budaya baru, maka bidang yang sangat penting
pengaruhnya dalam hubungan ini ialah peran teknologi transportasi serta
komunikasi dan informasi. Melalui bidang-bidang ini meningkatlah pertemuan
antar-budaya secara kuantitatif dan kualitatif, dan sejalan dengan itu semakin
melaju pula berlangsungnya berbagai proses pembudayaan yang berskala mondial.
Pertemuan antar-budaya tersebut seharusnya menjadi kesempatan saling-pengayaan
wawasan pihak-pihak yang saling bertemu. Namun proses tersebut dalam
kenyataannya dewasa ini lebih berlangsung sebagai arus satu arah, yaitu
berlangsung sebagai banjir informasi dari pusat informasi global dengan
dukungan teknologi canggih yang bebas melampias ke kawasan dengan penguasaan
teknologi yang relatif tertinggal. Pencanangan berlakunya Decade of Cultural
Development oleh PBB mulai tahun 1988 untuk memperkukuh ketahanan budaya
bangsa-bangsa dalam saling pertemuannya, ternyata tidak banyak artinya guna
mencegah terjadinya arus pengaruh sepihak akibat terpaan proses pembudayaan
yang berasal dari pusat-pusat global. Maka pada analisis ini akhirnya kita
perlu membuat antisipasi tentang kemungkinan terjangkitnya gejala alienasi
budaya disertai distorsi nilai-nilainya.
2.3.1 Dampak Positif
Dampak
Positif IPTEK umumnya:
·
Semakin
berkembangnya daya pikir individu dalam suatu bidang.
· Peningkatan
kecepatan, ketepatan, dan kemudahan yang memberikan efisiensi waktu, tenaga dan
biaya.
Dari kedua hal di atas,
pengaruh dalam pembentukan kebudayaan akan dengan sendirinya muncul di dalam
lingkungan masyarakat sebagai masyarakat modern.
Jenis-jenis pekerjaan
yang sebelumnya menuntut kemampuan fisik yang cukup besar, kini relatif sudah
bisa digantikan oleh perangkat mesin-mesin otomatis melalui control komputer,
Demikian juga ditemukannya formulasi-formulasi baru kapasitas komputer, seolah
sudah mampu menggeser posisi kemampuan otak manusia dalam berbagai bidang ilmu
dan aktifitas manusia. Ringkas kata kemajuan IPTEK yang telah kita capai
sekarang benar-benar telah diakui dan dirasakan memberikan banyak kemudahan dan
kenyamanan bagi kehidupan umat manusia.
Berikut
pengaruh baik dari perkembangan IPTEK lainnya adalah:
·
Kemajuan
di bidang komunikasi dan transportasi.
·
Meningkatnya
perekonomian masyarakat dalam suatu negara.
·
Meluasnya
pasar untuk produk dalam negeri.
·
Dapat
memperoleh lebih banyak modal dan teknologi yang lebih baik.
·
Menyediakan
dana tambahan untuk pembangunan ekonomi.
2.3.2 Dampak Negatif
Kalaupun teknologi mampu
mengungkap semua tabir rahasia alam dan kehidupan, tidak berarti teknologi
sinonim dengan kebenaran. Sebab IPTEK hanya mampu menampilkan kenyataan .
Kebenaran yang manusiawi haruslah lebih dari sekedar kenyataan obyektif.
Kebenaran harus mencakup pula unsur keadilan. Tentu saja IPTEK tidak mengenal
moral kemanusiaan, oleh karena IPTEK tidak pernah bisa menjadi standar
kebenaran ataupun solusi dari masalah-masalah manusia.
Pengaruh buruk dari
perkembangan IPTEK antara lain: Gaya hidup bebas, narkoba, dan kekerasan
menjadi mudah masuk dalam kehidupan masyarakat Indonesia. Masyarakat cenderung
mementingkan diri sendiri. Karena banyaknya barang yang dijual, maka masyarakat
menjadi konsumtif.
Dampak
negatif perkembangan IPTEK diantaranya:
·
Dampak
negatifnya seperti penyalahgunaan media teknologi sebagai sarana pencarian
hal-hal yang tidak ada hubungannya dengan ilmu pengetahuan. hal itu dapat
membentuk kebudayaan yang rendah akan moral dan sumber daya manusia yang bobrok
tak berkualitas sedikitpun.
· Terbukanya
pasar bebas memungkinkan produk luar negeri masuk dengan mudahnya
· Hilangnya
rasa cinta terhadap produk dalam negeri menunjukan gejala berkurangnya rasa
nasionalisme masyarakat kita terhadap bangsa Indonesia.
· Teknologi
informasi mempunyai daya tari tersendiri yang bisa membuat manusia lupa akan
dirinya sendiri. Seperti lewat game, jejaring sosial dan pornografi.
2.4 UPAYA MENCEGAH DAMPAK NEGATIF IPTEK
Perkembangan
Teknologi Informasi dan Komunikasi dapat mempengaruhi nilai-nilai yang telah
tumbuh di masyarakat dalam suatu bangsa, dan sangat tergantung dari sikap
masyarakat itu sendiri. Masyarakat harus selektif dan bersikap kritis terhadap
perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi yang berkembang sangat pesat,
sehingga semua manfaat positif yang terkandung di dalam Teknologi Informasi dan
Komunikasi mampu dimanifestasikan agar mampu membantu dan mempermudah kehidupan
masyarakat, dan semua pengaruh negative dari Teknologi Informasi dan Komunikasi
dapat lebih diminimalkan, bahkan dihilangkan.
Untuk
menangkal pengaruh negatif diperlukan kualitas ketahanan rohaniah mental yang
tinggi, yakni budi pekerti luhur dan tingkat keimanan dan ketakwaan yang tinggi
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa. Salah satu Fungsi Pancasila
dalam kehiduppan masyarakat, berbangsa dan bernegara, yaitu pandangan hidup
bangsa Indonesia. Pandangan hidup ialah kristalisasi nilai-nilai yang dimiliki
dan diyakini kebaikan dan kebenaranyadan karenanya menimbulkan tekad untuk mewujudkanya
dalam bentuk sikap, tingkah laku, dan perbuatan dalam kehidupan sehari-hari.Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa merupakan sumber norma moral atau cita-cita
moral bagi bangsa Indonesia. Ini berarti setiap kegiatan bangsa Indonesia ini
harus didasarkan pada nilai Pancasila serta tidak boleh bertentangan dengan
nilai moral agama.
Perkembangan komunikasi akan memudahkan hubungan
antar bangsa-bangsa didunia dalam intnsitas yang cukup tinggi. Hal ini akan
menyebabkan terjadinya proses akulturasi dan pengaruh-mempengaruhi antara
nilai-nilai dan kebudayaan antar bangsa tersebut. Suatu bangsa akan memperoleh
keuntungan ataupun kerugian. Untuk itu, kita dituntut dapat menyaring dan
memilih mana yang baik dan mana yang buruk. Yang baik diambil dan yang buruk
dihindari. Adapun hal-hal naif/negatif/buruk yang harus dihindari antara lain
sebagai berikut :
• Sifat egois, yaitu suatu sifat yang hanya
mementingkan dirinya sendiri.
• Materialisme, adalah pandangan yang
mengutamakan materi (harta benda). Dengan kata lain suatu sikap yang menganggap
materi merupakan segala-galanya. Sifat ini akan mendorong berkembangnya mental
serakah dan kesewenang-wenangan terhadap sesama manusia, dan lingkungan alam.
• Sekuralisme, adalah paham yang mengajarkan
bahwa moralitas tidak perlu didasarkan pada ajaran agama.
• Chauvinisme, adalah paham yang mengagungkan
bangsa sendiri dan merendahkan bangsa lain.
• Ekstremisme, adalah paham atau pandangan
yang melampai batas kebiasaan norma-norma yang ada dan berlaku disuatu tempat
pada saat itu.
• Konsumtif, yaitu sifat seseorang yang suka
membelanjakan uangnya untuk barabg-barang yang tidak dapat menghasilkan atau
habis sekali pakai sehingga akan boros dan merugikan.
• Glamoristik, yaitu suatu sikap atau gaya hidup
seseorang yang lebih suka menonjolkan kemewahan gemerlapnya dunia.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
Kemajuan teknologi adalah sesuatu yang tidak bisa kita
hindari dalam kehidupan ini, karena kemajuan teknologi akan berjalan sesuai
dengan kemajuan ilmu pengetahuan. Teknologi yang sebenarnya merupakan alat
bentu/ekstensi kemampuan diri manusia. Setiap inovasi diciptakan untuk
memberikan manfaat positif bagi kehidupan manusia. Memberikan banyak kemudahan,
serta sebagai cara baru dalam melakukan aktifitas manusia. Khusus dalam bidang teknologi
masyarakat sudah menikmati banyak manfaat yang dibawa oleh inovasi-inovasi yang
telah dihasilkan dalam dekade terakhir ini. Namun manusia tidak bisa menipu
diri sendiri akan kenyataan bahwa teknologi juga mendatangkan berbagai efek
negatif.
Pengaruh IPTEK pada pembentukan kebudayaan
tergantung dari kemampuan individu dalam menilai dampak yang di timbulkan pada
dirinya sendiri maupun dalam masyarakat. Jika seseorang dapat mempelajari ilmu
pengetahuan dan teknologi dengan sebaik-baiknya, maka kebudayaan yang terbentuk
juga akan menjadi kebudayaan yang maju dan berdasarkan aturan dan moral yang
ada.
3.2 SARAN
Kita harus
melakukan upaya-upaya penangkalan terhadap pengaruh negatif budaya asing yang
dapat merusak nilai-nilai budaya bangsa Indonesia, sebagai akibat dari kemajuan
iptek. Untuk itu kita harus mengembangkan dan meningkatkan nilai-nilai dan
sikap arif bijaksana yang mencakup kecerdasan dalam mengambil hal-hal yang
bermanfaat, peka terhadap pengaruh buruk, teliti dan penuh perhitungan dalam
mengadopsi budaya asing, tidak mudah terpengaruh, berwawasan global, dan
bertanggung jawab.
DAFTAR PUSTAKA
Artanti, Fitria Dwi. 2012. Kemajuan Teknologi dalam bidang Komputer
didalam Kerawanan Budaya. Yogyakarta. STMIK AMIKOM.
Baihaqi, Taufan
Iqbal. 2011. Menyikapi Dampak Global
dalam Sila Ketiga. Yogyakarta. STIMIK AMIKOM
Herimanto dan Winarno. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta. Bumi Aksara.
Novianto, Bima.
2011. Pengaruh Kebudayaan Indonesia.
Yogyakarta. STIMIK AMIKOM.
Premono, Aliva
Yuliana. 2012. Pengaruh Globalisasi
Terhadap Kesatuan dan Persatuan Bangsa. Yogyakarta. STMIK AMIKOM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar